BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu balaghah meliputi tiga bidang ilmu yaitu ilmu bayan, ilmu ma’ani dan ilmu badi’. Ilmu bayan adalah ilmu yang membahas tentang tasybih, majaz dan kinayah. Adapun tasybih adalah menghubungkan sesuatu hal dengan sesuatu hal yang lainnya, dalam suatu sifat dengan menggunakan adat (kata-kata khusus) karena suatu tujuan.
Menurut bahasa bayan artinya terbuka atau jelas. Ilmu bayan menurut imam akhdhari ialah ilmu yang mempelajari tata cara pengungkapan suatu makna dengan menggunakan susunan kalimat yang berbeda-beda penjelasannya (dari yang jelas, kurang jelas dan lebih jelas). Maksud definisi tersebut adalah, bahwa ilmu bayan merupakan ilmu untuk mengetahui teknik-teknik mengekspresikan suatu ide fikiran atau perasaan dengan menggunakan ungkapan yang sesuai dengan konteksnya. Ungkapan tersebut bervariasi antara satu kondisi dengan kondisi lainnya. Tasybih di dalam ilmu balaghah merupakan salah satu cabang kajian dari ilmu bayan .
Tasybih merupakan salah satu unsur perbandingan atau gaya bahasa yang mudah difahami. Kebanyakan bahasa-bahasa dunia menggunakan unsur perbandingan yang sudah identik dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga dapat menjelaskan maksud dan tujuan serta akhirnya dapat mengoptimalkan maksud dan tujuan tersebut sampai kepada apa yang dihasratkan.
Tasybih merupakan gaya bahasa yang dapat menampilkan pesan yang berbekas pada hati sanubari. Muhammad mahmud hujazi menyatakan bahwa bentuk amtsal yang rumit merupakan inti sebuah kalimat yang sangat berdampak bagi jiwa dan berbekas bagi akal). Oleh karena itu, allah membuat perumpamaan bagi manusia -bukan binatang atau makhluk lainnya agar manusia dapat memikirkan dan memahami rahasia serta isyarat yang terkandung di dalamnya.
Dan di dalam al-qur’an begitu banyak perumpamaan-perumpaan yang diberikan oleh allah. Yang tentunya dengan gaya bahasa yang sangat tinggi. Lebih khususnya pada surat al-baqarah. Surat ini juga menerangkan tentang sifat-sifat orang mukmin, kafir dan munafik. Kemudian menjelaskan hakikat keimanan, kekafiran dan munafik serta dibandingkan dengan pemilik kebahagiaan dan pemilik kesengsaraan.dan di dalam al-quran juga banyak ditemukan ayat-ayat yang mengandung unsur-unsur tasybih
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan tasybih?
2. Apa saja macam-macam tasybih?
3. Apa saja tujuan tassybih?
4. Apa itu balagah tasybih dan apa saja pengaruhnya?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan tasybih.
2. Mengetahui apa saja macam-macam tasybih.
3. Mengetahui tujuan dari tasybih.
4. Mengetahui makna balaghah tasybih dan pengaruh nya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tasybih Dan Rukun Tasybih
Menurut bahasa, tasybih berarti tamtsil (perumpamaan).
Menurut terminologis tasybih adalah :
بَيانُ أَنَّ شَيْئاً أَوْ أشْياءَ شارَكَتْ غيْرَها في صِفةٍ أوْ أَكْثرَ، بأَداةٍ هِيَ الكافُ أَوْ نحْوُها مَلْفُوْظةً أَوْ مَلْحُوْظَةً
“Penjelasan bahwa suatu hal atau beberapa hal memiliki kesamaan sifat dengan hal yang lain. Penjelasan tersebut menggunakan huruf kaf atau sejenisnya ,baik tersurat maupun tersirat”
Menurut pendapat yang lain mengatakan :
“Menyamakan satu perkara (musyabbah) pada perkara lain (musyabbah bih) dalam satu sifat (wajh syabah) dengan alat (tasybîh, seperti kaf, dsb),karena ada tujuan (yang hendak dicapai mutakallim)”.
Dari beberapa definisi tasybih secara terminologis diatas, dapat di simpulkan bahwa tasybih adalah menyerupakan antara dua perkara atau lebih yang memiliki kesamaan sifat (satu atau lebih) dengan menggunakan suatu alat karena ada tujuan yang dikehendaki oleh pembicara. Kata yang diserupakan disebut musyabbah dan yang diserupai disebut musyabbah bih, kesamaan sifat (satu atau lebih) disebut wajh syibh dan alat untuk mempersamakannya disebut adat a-tasybih, seperti kaf atau sejenisnya.
Tasybih merupakan langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat. Dengan tasybih dapat menambah ketinggian makna dan kejelasannya serta juga dapat membuat makna tampak lebih indah dan bermutu.
Tasybih mempunyai 4 rukun yaitu :
a. Musyabah مشبه yaitu sesuatu yang diserupakan dengan yang lain.
b. Musyabah bihi مشبه به yaitu sesuatu yang menjadi sasaran penyerupaan musyabbah
c. Wajhu As-Syabhi وجه الشبه yaitu persamaan antara musyabah dan musyabah bihi
d. Adat At-tasybih ادة التشبيه yaitu lafadz yang menunjukkan pengertian serupa dan menyerupai. Sedangkan Adat At-tasybih ada tiga macam yang pertama dari huruf الكاف,كان kedua: dari isim seperti مثل , مشابة, نحو, مماثل dan ketiga: berupa fiil yaitu , يماثل, يشابه, يضارع, يحاك dan sebagainya.
Contoh tasybih:
انت كالاسد في الشجاعة
“Engkau bagaikan singa didalam keberaniannya”
انت adalah musyabbah ك adalah adat tasybih الاسد adalah musyabbah bih dan في الشجاعة adalah wajah syibh
Di dalam contoh ini mencakup semua unsur/rukun dari tasybih
Namun yang termasuk rukun pokok dari tasybih adalah Musyabah dan Musyabah bihi yang mana keduanya ini disebut tharafait tasybih (dua pihak yang diserupakan). Dan wajah syabah pada musyabbah bih diisyaratkan lebih kuat dari musyabbah.
2.2 Macam-Macam Tasybih
Cara pengungkapan suatu ide dengan menggunakan model tasybih bisa diungkapkan melalui bermacam-macam bentuk. Bentuk-bentuk pengungkapan tersebut menunjukkan jenis dari tasybîh.
Pembagian tasybih bisa dilihat dari berbagai sisi, seperti adat, wajh, bentuk wajh, dan urutannya.
1. Dilihat dari segi ada atau tidak adanya adat tasybîh
a. Tasybih mursal
Tasybih mursal adalah tasybih yang adat tasybih-nya disebutkan, seperti contoh :
انت كالشمس في الضياء
“engkau bagaikan matahari didalam sinarnya”
Pada contoh ini adat tasybih nya yaitu ك (kaf) disebutkan.
b. Tasybih muakkad
Tasybih muakkad adalah tasybih yang di buang adat tasybihnya. seperti contoh :
انت شمس في الضياء
“engkau adalah matahari di dalam sinarnya”
Pada contoh ini adat tasybih nya yaitu ك (kaf) tidak disebutkan /dihilangkan . jika adat tasybihnya tidak disebutkan maka penyerupaan nya lebih kuat daripada disebutkan adat tasybihnya .
2. Dilihat dari segi ada atau tidak adanya wajh al-syibh
a. Tasybih Mufashshal
Tasybih mufashshal adalah tasybih yang disebut wajh al-syibh-nya, seperti contoh:
انت كالشمس في الضياء
“engkau bagaikan matahari didalam sinarnya”
Pada contoh ini disebutkan wajah syibh nya yaitu في الضياء
b. Tasybih mujmal
Tasybih mujmal adalah tasybih yang di buang wajah syibhnya
انت كالشمس
“engkau bagaikan matahari”
Pada contoh ini dibuang wajah syibh nya في الضياء
3. Dilihat dari segi ada atau tidak adanya adat dan wajh al-syibh
a. Tasybih baligh
Tasybih baligh adalah tasybih yang dibuang adat tasybih dan wajah syibhnya
انت شمس
“engkau adalah matahari”
Pada contoh ini dibuang wajah syibh dan adat syibh nya . Dan tasybih baligh adalah tasbih yang makna nya paling kuat diantara macam-macam tasybih yang lain nya.
4. Dilihat Dari Bentuk Wajah Syibh
a. Tasybih Tamsil adalah tasybih yang keadaan wajh syibih-nya terdiri dari gambaran yang dirangkai dari keadaan beberapa hal/berbilang.seperti contoh:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَاراً
"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa beberapa bendera”
b. Tasybih Ghairu Tamsil tasybih yang wajh syibihnya tidak terdiri dari rangkaian rangkaian beberapa hal.seperti contoh:
العلم كا النور في الهداية
“ilmu bagaikan cahaya didalam hidayah”
5. Tasybih yang keluar dari kebiasaan
a. Tasybih Dhimni adalah tasybih yang kedua tharaf-nya tidak dirangkai dalam bentuk tasybih yang telah kita kenal atau tanpa adat tasybihnya, melainkan keduanya hanya berdampingan dalam susunan kalimat .Tasybih jenis ini didatangkan untuk menunjukkan bahwa hukum (makna) yang disandarkan kepada musyabbah itu mungkin adanya.
Dan juga Tasybih Dhimni tasybih yang musyabbah dan musyabbah bih nya tidak disebutkan secara gambling/tersurat tapi dapat dipahami dari konteks kalimat.
ترجوا النجاة و لم تسلك مسالكها
ان السفينة لا تجري على اليبس
“Engkau mengharapkan kesuksesan tetapi engkau tidak jalani jalan menuju keberhasilan itu.sesungguhnya kapal laut tidak mungkin berjalan di atas daratan”
b. Tasybih Maqlub adalah penyerupaan yang terbalik yaitu menjadikan musyabah sebagai musyabbah bih dengan mendakwahkan bahwa titik keserupaannya (wajah syibh) lebih kuat pada musyabbah.
كأن النسيم في الرقة أخلاقه
“Bagaikan angin sepoi-sepoi akhlaknya pada kehalusan nya”
Asal dari kalimat itu adalah
أخلاقه كالنسيم في الرقة
Pada dasarnya dalam susunan uslub dari tasybih adalah didahulukan musyabbahnya lalu musyabbah bih . akan tetapi ini didahulukan musyabbah bih daripada musyabbahnya karena beranggapan bahwa sekan-akan musyabbah nya ini lebih kuat daripada musyabbah bih nya.
2.3 Tujuan tasybih
Bentuk gaya bahasa Tasybih tentunya memiliki tujuan yang khusus ketika digunakan.
Tujuan dari tasybih diantaranya adalah :
a. Menjelaskan kemungkinan terjadinya sesuatu hal pada musyabbah ,yakni sesuatu yang sangat aneh di sandarkan kepada musyabbah dan keanehan itu tidak lenyap sebelum di helaskan keanehan serupa dalam kasus lain.
b. Menjelaskan keadaan musyabbah ,yakni bila musyabbah tidak dikenal sifat nya sebelum di jelaskann melalui tasybih yang menjelaskan nya. Dengan demikian ,tasybih itu memberikan pengertian yang sama dengan kata sifat.
c. Menjelaskan kadar keadaan musyabbah ,yakni apabila musyabbah sudah di ketahui secara global ,lalu tasybih di datangkan untuk menjelaskan rincian keadaan itu.
d. Menegaskan keadaan musyabbah yakni bila sesuatu ysng di sandarkan kepada musyabbah itu membutuhkan penegasan dan penjelasan dengan contoh.
e. Memperindah dan memperburuk musyabbah .
2.4 Balaghah Tasybih Dan Pengaruhnya
Balaghah tasybih muncul bilamana tasybih itu membawa kita dari suatu keadaan kepada keadaan yang baru yang menyerupai nya ,atau kepada gambaran serupa yang mempunyai nilai lebih . bila perpindahan gambaran itu jauh dan jarang terlintas di hati,atau disertai dengan sedikit atau banyak nya nya khayalan,maka tasybihnya akan semakin indah dan mengagumkan.
Bila engkau katakana bahwa si fulan menyerupai si zaid dalam ketinggian badan nya ,atau bumi itu bulat menyerupai bola dalam bentuk nya atau kepulauan inggris itu menyerupai Negara jepang ,maka tasybih-tasybih ini tidak mempunyai nilai balaghah karna keserupaan nya jelas dan tidak membutuhkan kesungguhan ,kecerdikan,dan keahlian sastra untuk memahami nya,juga tidak mengandung daya khayal.
Tasbih yang demikian di ucapkan sebagai metode penjelasan dan mempermudah pemahaman tentang sesuatu. Dan tasybih sangat banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu dan seni.
Adapun balaghah tasybih dari segi bentuk kalimat nya juga berbeda-beda. Tasybih yang paling rendah tingkatan balaghah nya adalah disebutkan seluruh unsur/rukun nya,karna balaghah tasybih terletak pada dakwaan bahwa musyabbah adalah musyabbah bih itu sendiri,sedangkan keberadaan adat tasybih dan wahah syibh akan menghalangi dakwaan ini. Maka apabila di buang adat nya atau wajah syibh nya ,tingkat balaghah nya akan meningkat karna dengan di buang nya salah satu unsur tersebut akan sedikit memperkuat dakwaan musyabbah dan musyabbah bih. Adapun tasybih yang paling tinggi tingkatan balaghah adalah tasybih baligh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Para ahli balaghah sepakat bahwa ilmu balaghah mencakup 3 hal, yaitu tasbih,majaz dan kinayah. Tasybih secara bahasa adalah perumpamaan .Sedangkan tasybih menurut terminologis adalah Penjelasan bahwa suatu hal atau beberapa hal memiliki kesamaan sifat dengan hal yang lain. Penjelasan tersebut menggunakan huruf kaf atau sejenisnya ,baik tersurat maupun tersirat.
Suatu tasybih harus memenuhi 4 rukun wajib tasybih yaitu:
1. Musyabbah
2. Musyabbah bih
3. Adat tasybih
4. Wajah syibh
Namun di antara 4 rukun tasybih ini yang merupakan rukun tasybih adalah musyabbah dan musyabbah bih. Karena adat tasybih dan wajah syibh bisa saja ada dan bisa tidak.
Tasybih di bagi di lihat dari berbagai sisi yaitu dari ada atau tidak nya adat tasybih dan wajah syibh,bentuk wajah syibh dan urutan nya.
1. Dilihat dari segi ada atau tidak adanya adat tasybîh
a. Tasybih mursal
b. Tasybih muakkad
2. Dilihat dari segi ada atau tidak adanya wajh al-syibh
a. Tasybih mufashal
b. Tasybih mujmal
3. Dilihat dari segi ada atau tidak adanya adat dan wajh al-syibh
a. Tasybih baligh
4. Dilihat Dari Bentuk Wajah Syibh
a. Tasybih tamsil
b. Tasybih ghairu tamsil
5. Tasybih yang keluar dari kebiasaan
a. Tasybih dimni
b. Tasybih maqlub
Mengungkapan tasybih di gunakan untuk menjelaskan kemungkinan adanya suatu hal pada musyabbah,menjelaskan keadaan musyabbah,menjelaskan kadar keadaan musyabbah,menegaskan keadaan musyabah dan memperindah dan memperburuk musyabbah.
Tasybih merupakan langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat.dengan tasybih kita dapat menambah ketinggian makna dan kejelasan serta membuat makna tampak lebih indah.
Tasybih terlihat lebih menarik jika keadaan musyabbah dan musyabbah bih nya tidak jelas.
3.2 Saran
Oleh sebab itu, Ilmu Balaghah, khususnya Tasybih, sangat memungkinkan dijadikan alat untuk mengungkap makna- makna perumpamaan di dalam al-quran. Dan tasybih di dalam ilmu balaghah di gunakan agar kalimat yang di ucapkan terlihat menarik dan mmpunyai sisi nilai keindahan yang mana ketika di ucapkan maka si pendengar dapat sedikit berkhayal dan berfikir sejenak .
Demikianlah makalah ini yang dapat di tulis oleh penulis. Apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini , penulis mohon kritik dan saran agar dapat menyempurnakan dan memperbaiki kesalahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jarim,Ali.Musthafa Amin.(1994).Terjemahan Al Balaghatul Wadihah.( Mujiyo Nurkholis Dkk ,Terjemahan).Bandung:Sinar Baru Algesindo.
Khamim.Ahmad Subakir.(2018).Ilmu Balaghah.Jawa Timur:IAIN Kediri Press.
Panji Romdoni,M.(2022). Bentuk Dan Tujuan Tasybih Dalam Al-Quran: Studi Aplikatif Analisis Balaghah Dengan Objek Kajian Juz ‘Amma,1(1) ,48.
Sagala,Rumadani.(2016).Balaghah.Bandar Lampung:IAIN Raden Intan Lampung.
Yasin,H.(2020). Sisi Balaghah Dalam Tafsir Al-Baidhawy,2(6),52.
Shulhiyyah,Khildah.2016.”Ragam Struktur Kalimat Tasybih Dalam Terjemahan Kitab Balaghatul Hukama”Dalam Struktur Kalimat Tasybih.(Hlm.31).Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah.
Untuk lebih memahami, marilah kita simak video berikut ini
Assalamu'alaikum
ReplyDelete