BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kinayah
Secara bahasa, kinayah berasal dari lafadz كن – يكن - كناتة /كن ا - يكنو yang berarti menerangkan sesuatu dengan perkataan lain atau mengatakandengan kiasan atau sindiran1.Sedangkan secara istilah, kinayah ialah2 :
لفظ أطلق وأريد به لا زم معناه مع جواز إرادة ذللك المعني
“lafadz yang disampaikan dan yang dimaksud untuk menunjukkan pengertian lazim maknanya,tetapi dapat dimaksudkan untuk makna yang sebenarnya”.
Contoh :
زيد كثير الرماد
Artinya : “Zaid banyak abunya”
Maksudnya,Zaid itu orangnya dermawan (pemurah)
وآمرأته حمالة الحطب
Artinya: “Dan (begitu pula) istrinya (istri Abu Lahab),pembawa kayu bakar.”
(QS. Al-Lahab: 4)
Pembawa kayu bakar diartikan penyebar fitnah.Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar karena dia selalu menyebarkan fitnah untuk menjelek-jelekkan Nabi dan kaum muslim.
2.2 Pembagian Kinayah
Dilihat dari segi maknanya, kinayah dibagi menjadi 3:
1. Kinayah ‘An Shifah (كناية عن صفة )
1 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidayah karya agung, 1990), 384
2 Syekh Muhammad Yasin al-Fadani, Husnus Shiyaghoh Syarah Durusul balaghoh, (Rembang: al-Barokah, 2007), 116
Yaitu kinayah yang apabila makna yang kita kehendaki itu serupa dengan sifat yang disebutkan zatnya (makna hakiki) tetapi yang dimaksudkan adalah sifat dari zat tersebutوmisalnya:
طويل الخجاد
yaitu sifat bagi orang yang tinggi badannya.
kinayah ‘an shifat terbagi 2, yaitu:
a) Kinayah qaribah
Kinayah yang tanpa perantara dimana fikiran kita dapat menangkap langsung dari makna lafaz yang diucapkan kepada makna yang dikehendaki.
Contoh : apabila orang mengatakan “Si fulan tebal kantongnya”.
Dari kalimat ini kita langsung dapat mengerti bahwa si fulan banyak duitnya. Tidak perlu perantara lagi sebab tebal katong memang banyak duitnya.
b) Kinayah Ba’idah
Kinayah yang memerlukan pemikiran untuk menafsirkan kalimat tersebut, makna yang diucapkan kepada makna yang dikehendaki.
عباس كثً يرالرمادً
Artinya : Abbas banyak abunya
Namun yang dimaksud bukanlah makna yang sebenarnya,melainkan makna lain yang menjadi kelazimannya.Maksudnya adalah seseorang yang banyak abunya itu banyak menyalakan api,orang yang banyak menyalakan api berarti banyak memasak,orang yang banyak memasak berarti orang yang banyak tamunya,berarti ia dermawan.
2. Kinayah ‘An Mausuf
kinayah yang apabila makna yang dikehendaki itu mempunyai sifat.
Contoh :
الضاربين بكل أبيض مخذم والطاعنين مجامع الأضغان
“Sungguh terpuji orang-orang yang memukul dengan seluruh pedang tajam yang puth dan menusuk tempat berkumpulnya kedengkian”.
Pada contoh ini,penyair bermaksud menyifati orang-orang yang dipujinya,bahwa mereka menusuk hati dalam perang.Namun,ia memalingkannya dari ungkapan yang sharih kepada ungkapan yang lebih menyentuh jiwa,yaitu kata majami’ al-adhghaani (tempat berkumpulnya kedengkian) karena dari kata itu dapatlah dipahami keberadaan hati,yakni sebagai tempat berkumpulnya kedengkian,kemarahan,kesombongan,dan sebagainya.
3. Kinayah An Nisbah
Kinayah ‘an nisbah adalah kinayah yang disebutkan sifatnya namun tidak disandarkan kepada zat/orang yang memiliki sifat tersebut,tetapi disandarkan kepada sesuatu yang berkaitan erat atau merupakan kemestian dari zat tersebut.
Contoh :
المجد بين ثوبيك والكرم بين برديك
“Keagungan berada dikedua pakaianmu dan kemuliaan itu memenuhi kedua burdamu”
Pada contoh ini pembicara bermaksud menisbatkan keagungan dan kemuliaan kepada orang yang diajak bicara.Namun,ia tidak menisbatkan kedua sifzt itu secara langsung kepadanya,melainkan kepada sesuatu yang berkaitan dengannya,yakni dua pakaian dan dua burdah.
2.3 Tujuan Kinayah
Adapun tujuan dari kinayah adalah:
1) Menjelaskan
Kinayah ini digunakan untuk memberikan gambaran yang tampak dan kelihatan. Contoh:
قَرَعَ اَحْمَد سِنَّه
Artinya: Ahmad menghentakkan giginya (marah).
2) Meringkas kalimat
Ungkapan kinayah bisa digunakan untuk meringkas suatu kalimat atau ungkapan yang panjang.
Contoh:
فُ ا لَ نً ا مهْزُوْلًُ الْفاصِيْلًِ
Artinya: Si Fulan itu kurus anak sapinya (dermawan)
3) Menghindari ungkapan yang dianggap jelek atau buruk
Penggunaan kinayah dalam mengungkapkan suatu ide bisa juga bertujuan untuk mengganti suatu kata yang dianggap jelek untuk diucapkan. Contoh:
هُ ا وً ثاقِيْلًُ السَّمْعًِ
Artinya: Dia berat pendengarannya. (tuli)
4) Memelihara kesopanan
Menghindari kata-kata yang dianggap tabu atau malu untuk diungkapkan. Contoh:
ااوًْ لا ا مسْتُمًُ الن ا سا ا ءً
Artinya: atau kalian menyentuh perempuan. (berhubungan suami istri)
5) Menyembunyikan
Contoh:
ااهْلًُ الدَّارًِ
Artinya: penghuni rumah (istrinya).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara bahasa, kinayah berarti menerangkan sesuatu dengan perkataan lain atau mengatakan kata yang dipahami,bukan pemahaman katanya. Sedangkan menurut istilah,kinayah adalah lafadz yang disampaikan dan yang dimaksud adalah kelaziman maknanya,disamping boleh juga yang dimaksud pada makna yang sebenarnya.
❖ Pembagian kinayah :
✓ Kinayah ‘an sifah
✓ Kinayah ‘an Mausuf
✓ Kinayah ‘an nisbat
❖ Tujuan kinayah:
✓ Menjelaskan
✓ Meringkas kaliamat
✓ Menghindari ungkapan yang jelek
✓ Memeliahara kesopanan
✓ Menyembunyikan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fadani, Muhammad yasin. 2007. Husnus Shiyaghoh Syarah Durusul balaghoh Rembang: Al-Barokah
Al-Jarim, A.,& Musthafa, U. (1999). Al-Balaghah Wadhihah. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Al-akhdhori, Abdurrohman bin Muhammad. 2014. Al-Jawahir Al-Maknun juz 2. Jombang: Pustaka Al-Muhibbin
Al-Fadani, Muhammad yasin. 2007. Husnus Shiyaghoh Syarah Durusul balaghoh. Rembang: al-Barokah
No comments:
Post a Comment